Tampilkan postingan dengan label Music. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Music. Tampilkan semua postingan

Manfaat Mendengarkan Musik Metal

Tidak bisa dipungkiri bahwa musik cadas seperti Metal kian hari kian digandrungi anak muda masa kini. Ini terbukti dengan makin populernya genre musik ini di kalangan masyarakat dan sudah seperti menjadi trend gaya hidup anak muda.

Meski tak semua orang suka dengan musik beraliran cadas. Iramanya yang hingar bingar dianggap sebagai musik yang hanya membuat telinga tuli. Tapi mulai sekarang, meskipun Anda tak menyukainya, tak ada salahnya jika Anda memanfaatkan keberadaannya untuk meredam stres. Tak percaya? Penelitian terbaru yang dilansir oleh Sciencedaily bahkan menyebutkan bahwa penggemar musik heavy metal ternyata lebih pandai meredam emosi negatif, lebih ekspresif dan lebih bisa meluapkan kemarahannya.Penelitian yang melibatkan 1.057 murid dari usia antara 11 dan 18 tahun dari sekolahNational Academy di Amerika.

Semua responden diteliti dengan cermat hubungan mereka dengan keluarga, perilaku di sekolah, bagaimana mereka menghabiskan waktu santai, musik kesukaan, dan jenis media yang mereka konsumsi. “Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa bahwa presepsi yang selama ini beredar salah. Selama ini orang menganggap murid yang cerdas dan memiliki intelijensi tinggi cenderung didominasi mereka yang suka musik klasik dan menghabiskan banyak waktu untuk membaca,” ujar Stuart Cadwallader, kepala penelitian dari Warwick University.Sayangnya, menurut Stuart tudi mereka yang menikmati musik heavy metal cenderung mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan dengan keluarga dan teman-teman mereka. Dan mereka menjadikan musik sebagai media ‘keterbukaan’.

Sebagian besar murid mengatakan mereka tidak mempertimbangkan untuk menjadi penganut Metal sejati tapi musik heavy metal memahami aspek spesifik kebudayaan pemuda saat ini. Dengan menggunakan musik yang keras dan agresif, mereka bisa keluar dan lepas dari rasa frustrasi dan kemarahan. Di sini berhasil dibuktikan bahwa musik heavy metal atau cadas juga bisa meredekan situasi hati atau mood yang sedang buruk. Menurut Stuart, “banyak musisi aliran heavy metal juga memiliki tingkat intelijensi tinggi seperti vokalis Iron Maiden, Bruce Dickinson, yang selain sebagai musisi, juga berprofesi sebagai novelis dan pilot penerbangan.”

Beberapa manfaat mendengarkan musik metal :

1. Mendengarkan musik metal bisa memperbaiki mood.
Mendengar musik logam berat ini bisa menstabilkan mood. Terlebih untuk remaja yang mengidap depresi. Dengan mendengarkannya, perasaan sedih atau marah bisa diluapkan. Si remaja bisa lebih santai atau tenang untuk menjalani hidupnya. Tapi, pengawasan orang tua disini perlu. apabila mood si anak turun, sebaiknya larang anak mendengar musik ini.

2. IQ meningkat.
Dari hasil penelitian, pendengar musik beraliran metal ini, umumnya mahasiswa mendapatkan nilai lebih tinggi dari mahasiswa lainnya, bahkan diatas rata-rata. Beberapa bidang studi juga menemukan kecerdasan yang tinggi diantara penikmat musik keras ini.

3. Menurunkan potensi bunuh diri.
Musik metal dapat menurunkan emosi atau tingkat kecemasan. Setelah mendengarkan musik metal. Pendengar bisa lebih nyaman atau lebih baik dari sebelumnya. Musik ini dapat mengobati rasa tertekan mereka.

Sumber: Bankeray
lanjutin baca "Manfaat Mendengarkan Musik Metal"

Stop Pembobrokan Musikalitas Nasioinal - Stop Pembodohan Oleh Mayor Label

Semasa ini, bermunculan band-band alay yang hampir mendominasi media-media publik. sebut saja KANGEN BAND, ST12, MATTA BAND, WALI, HIJAU DAUN, GARNET BAND dan teman-teman sebangsanya. sungguh suatu keadaan yang sangat disayangkan. pasalnya, negara kita adalah negara yang telah lama berkecimpung di bidang musik. banyak musisi-musisi kita yang telah mendapatkan "nama" dipentas musik dunia. namun, dengan adanya band-band ini, reputasi tersebut terdengar seperti berita bohong. tidak akan ada orang yang percaya bahwa negara ini menyimpan segudang musisi berkualitas, jika cerminannya seperti band-band yang saya sebutkan diatas.

Band-band tersebut, menurut pandangan saya, hanya korban dari permainan para direksi dan petinggi MAYOR LABEL. mereka-mereka yang berkuasa atas segala rekaman dan promosi album, menjual band-band murahan tersebut demi keuntungan semata, bukan sebagai pewarna baru dan regenerasi dalam dunia musik nasional.

Mereka selalu mempersoalkan selera pasar. apakah menurut mereka, konsumen musik di indonesia hanya tertarik lagu melayu, sehingga band-band seperti itulah yang menjadi mesin uang mereka?? bagaimana dengan jazz, dimana setiap konsernya pasti selalu sold out? atau blues, yang tidak pernah kehilangan para penikmatnya? atau genre lain yang bisa menjadikan kancah permusikan indonesia menjadi lebih segar? apakah menurut mereka genre-genre tersebut tidak ada nilai jualnya? toh, Maliq & D'Essential, Thebrandals, Shaggydog dan Steven & Thecoconuttrees masi bisa menghasilkan uang. atau Mocca dan The Sigit, yang tanpa masuk mayor label, berhasil mengenalkan musik mereka di negara-negara lain.

Lalu, apa motif sebenarnya dari pengusungan band-band alay seperti ini? jika ditinjau dari penilaian masyarakat pula, band-band ini hanya menjadi hujat-hujatan dan sasaran caci maki para penikmat musik tanah air. atau, apakah hujatan dan caci maki masyarakat itu membawa nilai lebih bagi pihak label? apakah malah hujatan-hujatan tersebut yang mendongkrak pamor band-band alay tadi? jika ya, berarti yang mereka jual bukanlah SENI. mereka hanya menjual SENSASI.

Fenomena band-band alay ini juga akan berdampak buruk bila dibiarkan terus berkembang
  1. Musisi-musisi lain, yang sebenarnya jauh lebih berkualitas, akan semakin kehilangan pamor. mereka yang kuat, akan terus bermusik dengan hati mereka. mainkan apa yang mereka inginkan. mereka yang lelah, akan terbujuk goda rayu mayor label, dan merubah genre mereka sesuai kemauan pihak yang memegang kuasa. dan hal ini akan kembali menambah panjang daftar band-band alay.
  2. Tidak ada lagi referensi musik yang berkualitas dari dalam negeri. jadi jangan salahkan atau menilai buruk orang-orang yang lebih suka dengan musik luar saat ini, karena musik indonesia dianggap telah kehilangan kualitasnya.
  3. Perlahan tapi pasti, terjadinya penurunan kecerdasan bermusik bagi generasi mendatang. yang mereka pelajari dalam masa pengembangan bakat ialah band-band alay tersebut. bukan tidak mungkin nantinya mereka akan menjadi penerusnya dan hanya bisa bermusik sebatas chord D-Bm-G-A dengan ketukan drum yang low-beat. tidak ada lagi harmonisasi jazz, irama blues, ataupun sekedar akustik yang bermain dengan chord2 ganda, ataupun musik2 keras yang bermain double-pedals.
Jika itu terjadi, bisa dipastikan magicfinger dari balawan hanya tinggal kenangan, atau aransemen-aransemen menarik seperti gubahan puspa yang dinyanyikan tompi, hanya sekedar cerita.
itulah gambaran latar belakang dibentuknya grup ini. partisipasi anda dalam grup ini diharapkan bisa mewakili ketidaksetujuan kita terhadap perkembangan musikalitas tanah air yang diciptakan oleh sejumlah mayor label dan memasukkan band-band alay ke dalam kancah musik nasional.

Berbicara tentang mainstream negara ini, saya berpendapat mainstream negeri ini tidaklah bagus, namun tidak juga harus disalahkan. why ? ya, bagaimanapun juga kita semua harus menyadari dan menerima bahwa kita terlahir sebagai ras yang hidup dalam rumpun melayu. Namun memang ada kebudayaan melayu yang tidak cocok seharusnya dengan bangsa ini. secara musikalitas, negara ini memiliki kualitas musik yang sangat jauh dengan negara tetangga kita malaysia. We better than em, tapi realitas sekarang menunjukan grafik yang signifikan tentang destruktifnya musik mereka.

Lantas siapa yang harus disalahkan ? kita harus paham bahwa negara ini bukan negara maju seperti Britania Raya atau negara eropa lainnya, uang masih menjadi orientasi utama bagi para musisi. Disini lah yang namanya "Industri" itu tumbuh. Pada dasarnya Industri itu adalah medan peperangan, dalam segi apapun tak terkecuali musik. Ibarat magnet yang berbeda kutub, Industri akan selalu menempel pada sesuatu yang berorientasi uang. sekarang yang menjadi permasalahan di negara kita adalah buruknya pasar ! Buruknya selera ! dan itu menjadi ladang uang bagi Industri.
Secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
  1. Kondisi sosial ekonomi negara kita sangat menyedihkan, mayoritas masyarakat kita berada digaris kemiskinan. sekarang pikirkan, bagi mereka untuk apa mendengarkan musik2 yang rumit dan tidak mereka mengerti ? Untuk contoh : Bagi seorang tukang angkot misalnya (maaf tanpa bermaksud mendiskriminasikan) lebih baik saya berpikir bagaimana cara mencari uang daripada harus merumitkan otak dengan musik jazz.Silahkan survey, menurut mereka kangen band saja sudah cukup enak ko.
  2. Televisi yang sudah menjadi "IDIOT BOX!", lihat saja tayangan TV sekarang.. tidak ada yang lebih baik daripada metro dan Tv one, MTV juga begitu, sudah menjadi bagian dari propaganda industri. dan anda tahu ratting nya? luar biasa.....
  3. Kita ini masih minoritas.
Dari ketiga hal di atas dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya tidak ada yang salah dari masyarakat kita karena mereka hanya "VICTIM". Mungkin untuk para musisi2 melayu tersebut, uang sangat mereka butuhkan. Terlalu picik jika rekan2 menghujat mereka yang terpaksa menjadi melayu karena kesulitan ekonomi ( kangen band contohnya) toh anda juga tidak bisa menafkahi atau mencari lapangan kerja lain bagi mereka. Ingat, masalah perut itu sangat sensitif ! Ada pepatah " untuk menghentikan minuman keras, hancurkan pabriknya", yang harus kita lakukan sekarang adalah melawan industri (Behavior Destroyer) dan bukan produknya, bagaimana? tentu dengan idealisme kita. terus berkarya dan menggalang berbagai acara musik indie.

Tidakkah kita iri dengan Summer sonic nya Jepang ? Indonesia juga bisa, hanya saja lebih baik diutamakan band2 independent atau non-mainstrean. Siapa tahu suatu saat, Indonesia memiliki even musik Internasional lain sekelas Java Jazz.

saya sadar mungkin ada yang tidak setuju dengan argumen diatas, bagaimanapun juga itu hanyalah pendapat saya dan bukan pengeneralisasian global sebagai doktrin. saya sadar masih terlalu bodoh, namun apa salahnya mengungkapkan pendapat. bukankah kita memang plural ? dan kesamaan dalam meliliki perbedaan.

For the last, Negeri ini butuh yel-yel perang, bukan lagu mendayu2.....

Bahkan sampe Armand Maulana pun bicara :

 Jakarta - Banyaknya band baru dan makin pesatnya pelaku musik Indonesia ternyata jadi kekhawatiran bagi Armand Maulana. Vokalis GIGI itu menilai bahwa musik Indonesia sedang tidak sehat.

"Gue terus terang memandang musik Indonesia nggak sehat," ujar Armand ditemui di Djakarta Theather, Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (31/3/2009) sore.

Armand berpandangan negatif tentang musik Indonesia sekarang bukan tanpa alasan. Ia melihat musik-musik yang ditawarkan sekarang hampir serupa satu dan lainnya.

"Gue mikir ke depan, 15 tahun selanjutnya vitamin musik untuk anak gue apa," tukasnya.

Jika bicara tentang musik Indonesia yang sehat, Armand menyebut God Bless dan Koes Plus. Kedua band itu jadi vitamin musiknya saat ia masih remaja dulu.

Sedangkan bassis GIGI, Thomas melihat Slank dan Naif sebagai band Indonesia yang patut diacungi jempol. Band yang digandrungi anak muda itu dianggapnya punya karakter yang kuat.

Kembali ke soal musik Indonesia yang tengah tidak sehat, gitaris GIGI, Budjana pun ikut berpendapat. "Kemarin kita ngeliat band yang tidak layak di TV tapi ternyata dapat sambutan. Sebenarnya kasian banget mereka itu belum layak dan belum bisa mainnya tapi harus main," tutur Budjana.

"Gue sih kasihan sama band itu, dimanfaatkan label saat dia laku aja," sambung Thomas

Sumber: Kaskus
lanjutin baca "Stop Pembobrokan Musikalitas Nasioinal - Stop Pembodohan Oleh Mayor Label"

Inspirasi The Beatles Ternyata Dari Band Indonesia

Siapa sangka ternyata legenda The Beatles cara bermusiknya dan aksi panggungnya terinspirasi dari Band Indonesia yakni THE TIELMAN BROTHER'S. THE TIELMAN BROTHER'S menjadi sejarah musik Rock n Roll di Indonesia yang dilupakan bangsanya. Mereka adalah orang keturunan Maluku yang besar di Surabaya dan pindah ke Belanda untuk mengadu nasib. Mereka adalah kakak beradik dari pasangan Herman Tielman dan Flora Lorine Hess.

THE TIELMAN BROTHER'S, Andy Tielman sang frontman sering beratraksi bermain gitar dengan gigi, di belakang kepala atau di belakang badan, jauh mendahului Jimi Hendrix pada tahun 1956. Aksi ini 11 tahun sebelum permainan gila gitaris Jimi Hendrix yang terkenal pada tahun 1967. Pelopor musik Rock n Roll adalah BAND INDONESIA!!!!! Band inilah yang menginspirasikan THE BEATLES!!!!! Band ini datang sebelum masa Rock n Roll dan band ini adalah orang INDONESIA!!!!Keturunan Maluku yang besar di Surabaya.

Paul McCartney ternyata mengagumi band ini dan terinspirasi THE TIELMAN BROTHER'S sebelum The Beatles terkenal pada awal 1960-an. Saat The Beatles manggung di Jerman, grup band asal Inggris ini sempat melihat penampilan THE TIELMAN BROTHER'S yang manggung menggunakan Hofner Violin Bass. Dan saat itulah pertama kalinya Paul McCartney melihat Hofner Violin Bass.

Andy Tielmans sang gitaris memakai Fender Jazz Master khusus 10 strings. Fender sengaja mengirim Representativenya ke Jerman saat itu untuk merancang gitar buat Andy Tielmans. Pada awal tahun 1960-an, mereka menciptakan 4 lagu ciptaan mereka sendiri, yaitu My Maria, You're Still The One, Black Eyes, dan Rock Little Baby. Lagu-lagu mereka ini ternyata disukai oleh orang2 Belanda.

Mereka menyebut musik THE TIELMAN BROTHER'S sebagai musik beraliran Indorock. Dedikasi dan Inovasi Andy sangat berpengaruh bagi perkembangan budaya pop Belanda sehingga membawa gelar The Godfather of Dutch Rock n Roll, The Uncrowned King of Indorock, dan penghargaan Order of the Orange-Nassau ke pangkuanya. Jadi, mulai sekarang kita harus bangga dengan apa yang sudah kita miliki, dan jangan melupakan sejarah tentang bangsa sendiri.

Sumber: Takunik
lanjutin baca "Inspirasi The Beatles Ternyata Dari Band Indonesia"

Kalo Mau Latihan Nge-band Di Tengah Rumah, Coba Ini


Awalnya gue tau dari kaka gue, katanya dia nyari hardware kaya mixer buat ngegabungin beberapa alat musik elektrik biar nyambung trus gapake sound keluar atau bikin bising tetangga *kasian katanya* terus setelah googling berjam² maka nemu lah yang dinamakan JamHub. Alat ini tuh kaya mixer *menurut sotoy gue* tapi outputnya bisa langsung ke headphone. Buat lebih jelas baca ini:

JamHub adalah produk baru, dan kategori baru dari produk, tetapi tim JamHub kita tidak baru untuk bisnis musik. Kami telah bekerja untuk perusahaan seperti Line 6, Bose, Leksikon dan orang lain untuk membawa inovatif, mengubah pasar produk untuk musisi.

Kami bergairah tentang bermain musik dan kami menciptakan garis latihan studio JamHub diam memberikan musisi kebebasan di mana-mana macet di mana saja, kapan saja tanpa diberitahu untuk berhenti bermain karena terlalu keras. Kami ingin menginspirasi Anda untuk bermain lebih, membuat lebih banyak dan memiliki lebih menyenangkan melakukannya. Bukankah itu yang menjadi musisi adalah semua tentang?

Kami tahu pelanggan kami bermain di lokasi yang bervariasi secara luas sebagai musisi yang menggunakan JamHub tersebut. Mereka macet di apartemen, kondominium, garasi, kamar asrama, ruang kelas, setelah program-program sekolah, studio rekaman, rumah ibadah, belakang panggung sebelum pertunjukan, di bis wisata, di kamar hotel, di toko musik, dan bahkan di rumah sakit. Kami berharap untuk mendengar kemacetan di sebuah kapal di laut, pesawat en rute atau di sebuah kapal selam di bawah gelombang.

Misi kami adalah jelas, Lebih Membuat Musik. Tujuan kami adalah untuk memungkinkan 1.000.000 band-band baru untuk membentuk dan macet sebanyak yang mereka inginkan.
Band kami:

Steve Skillings
Pendiri, Inventor, Presiden
Sebelum Steve didirikan JamHub LLC, pembuat garis JamHub produk, ia berada di sebuah band dengan masalah yang sama dimiliki oleh band-band lainnya: berlatih begitu keras itu mengemudi keluarga mereka gila, dan ruang studio mahal dan sulit untuk menemukan.

Suatu hari, Steve berada di sebuah pertandingan sepak bola mendengarkan ayah lain menjelaskan Band anaknya dan latihan mereka, terbatas pada satu jam seminggu karena tempat tinggal mereka. Ini mengingatkannya bahwa sementara latihan yang sulit bagi band sendiri, mereka dapat hampir mustahil untuk banyak musisi.

Karena Steve adalah juga seorang insinyur dan pengembangan produk pria mantan Bose, dia melakukan sesuatu tentang hal itu. Steve mulai bekerja pada konsep JamHub, dan mengumpulkan tim veteran musik bergairah, dan terbukti industri untuk bergabung dengannya dan membuat JamHubs kenyataan.

Ketika ditanya, Steve saham yang dia belajar bagaimana merancang dan memproduksi produk dari Toyota, di hari otomotif, dan dia belajar bagaimana untuk memasarkan dan mengembangkan produk-produk dari Bose. Pada tahun 1999, Steve menambahkan MBA untuk pendidikan teknik untuk mempersiapkan dirinya untuk mencapai tujuannya suatu hari nanti memiliki perusahaan produk sendiri.

Steve mulai bermain gitar dan jamming dengan band pertamanya di basement orang tuanya ketika ia berusia 16. Hari ini Steve masih dalam sebuah band, dan apakah ia memainkan pertunjukan atau kemacetan dengan musisi lain, tujuannya selalu sama: membuat musik yang hebat dan menyenangkan sebanyak mungkin.

David McCarthy
VP Pemasaran & Penjualan, Amerika
Dave MI industri berpengalaman eksekutif yang dimulai sebagai gitaris touring, kemudian sebagai pemilik co-toko musik di California Selatan. Dalam karirnya, ia bekerja di Lexicon, Peavey Corp dan Line 6 dalam manajemen dan peran eksekutif.

Dave memiliki pengalaman yang luar biasa menghubungkan baru, tanah-melanggar produk dengan kebutuhan konsumen dan keinginan. Dave akan memberitahu Anda, "Kami berada dalam bisnis 'sukacita'." dan ia memiliki track record yang bagus membawa baru, produk inovatif untuk musisi yang memperpanjang waktu sukacita mereka.

Dave masih memainkan gitar dan bernyanyi dengan band-nya secara berkala.

Guy Balbaert
Wakil Presiden Pemasaran dan Penjualan, Eropa dan Asia / Pasifik (Songbird BVBA)
Guy membawa bertahun-tahun pengalaman industri MI untuk JamHub LLC. Dalam pekerjaan pertama, dia maju penjualan di Ampco, distributor suara hidup dan produk studio di Belgia dan diberi tanggung jawab strategi dan pemasaran untuk merek diwakili pada tingkat nasional.

Guy direkrut untuk Bose Eropa untuk mengembangkan pan-Eropa distribusi dan pemasaran untuk sistem yang baru dibuat L1 loudspeaker. Program pemasaran yang kreatif Guy dan hidung untuk bisnis memimpin peluncuran L1 di Eropa untuk kesuksesan yang patut dicatat. Karena ini, Guy diminta untuk membantu tim di Cina dan Jepang dengan peluncuran sistem L1 di pasar tersebut.

Guy berbicara Perancis, Inggris, Belanda, Flemish, Jerman dan Spanyol dan tetap menjadi musisi yang aktif menulis, bernyanyi dan memproduksi untuk MOXXIE bandnya.

Veronica Pierni
COO dan Bendahara
Karir Veronica telah terkena ke berbagai aspek keuangan dan operasional kunci untuk kedua perusahaan kecil dan besar. Dia mulai sebagai CPA di Pricewaterhouse meninjau dan audit kecil untuk perusahaan manufaktur besar. Salah satu kliennya adalah Bose Corporation - di mana dia akhirnya menikmati bekerja selama 10 tahun di berbagai peran termasuk audit di seluruh dunia operasi Bose (dengan kesempatan perjalanan menyenangkan di seluruh dunia), peramalan produk untuk bisnis $ 600 juta, dan memimpin perencanaan dan tim operasi untuk bisnis Web tumbuh dan departemen periklanan di-rumah. Dia percaya bahwa semua pengalaman masa lalunya yang membimbingnya untuk JamHub.

Mike Zartarian
Senior Insinyur Listrik
Mike mulai karirnya di musik elektronik di sekolah tinggi ketika amp tabung patah dan dia memutuskan untuk mengambil terpisah dan belajar bagaimana untuk memperbaikinya. Bahwa pengalaman menyebabkan gitar buatan sendiri, bass, ampli, efek pedal dan kesadaran bahwa ia ingin untuk menggabungkan kecintaannya untuk bermain musik dengan minatnya dalam elektronik. Sejak saat itu, dia telah bekerja dengan penuh semangat mengembangkan produk dan teknologi untuk membuat musik bermain lebih baik, lebih mudah dan lebih menyenangkan.

Ketika Steve memperkenalkan Mike ide asli untuk JamHub, ia segera tertarik dengan potensi untuk meningkatkan kehidupan musik begitu banyak musisi. Mike rajin bekerja untuk meningkatkan produk saat ini dan meneliti JamHub cara-cara baru yang dapat membantu musisi JamHub memiliki lebih senang bermain musik.

Mike gitar pemain bass profesional yang menggunakan produk dia bekerja pada hari - di rumah, di pertunjukan dan di studio dengan rock / folk / alt-negara band.

Sumber: JamHub
lanjutin baca "Kalo Mau Latihan Nge-band Di Tengah Rumah, Coba Ini"

MelOn, Layanan Musik (Gaya) Baru


Apa korelasi buah bulet seger berwarna ijo dengan musik?
Jadi gini? Saya sudah mulai berhenti membajak lagu-lagu Indonesia karena; pertama, saya ndak paham lagu-lagu band masa kini; dan kedua, saya masih bisa menemukan CD (fisik) originalnya di toko-toko musik.


Yak, mesti belum sepenuhnya ‘bersih’, tapi saat ini saya sedang berusaha untuk menjauhkan diri dari yang namanya pembajakan. Saya biasanya mengunduh musik, hanya jika tidak menemukan CD originalnya di toko, biasanya lagu-lagu barat jadul atau yang udah langka ~atau karena memang musisinya menyediakan lagunya untuk diunduh secara gratis. (Seperti yang baru-baru ini, single 2011 milik The Strokes)
Banyak yang bilang, ngapain bayar kalau bisa gratis? Ngapain beli lagu, beli CD, atau beli DVD kalo bisa dapetin di internet secara gratis?
Saya dulu juga mikir seperti itu, tapi kemudian saya sadar bahwa ‘kita akan susah menghargai sesuatu yang kita dapatkan secara gratis’. Kesadaran ini muncul engga dari musik, atau sehabis saya baca artikel majalah yang membahas isu-isu pembajakan. Saya sadarnya justru dari ‘makanan’ saya sehari-hari: desain.

Di Indonesia, desain grafis menjadi hal sangat tidak dianggap. Keahlian desainer merancang tipografi, bidang-bidang garis dan warna suka menjadi rancu dengan keahlian cetak. Keahlian mereka tidak dihargai. Padahal, untuk menghasilkan desain yang optimal –tentu butuh waktu, tenaga dan skill yang memadai.
Sangat sedikit perusahaan cetak yang mencantumkan “Biaya Desain = Rp….” di daftar harga mereka. Umumnya memakai harga ‘paketan’, langsung jadi sejumlah harga sekian. Kadang malah di jendela atau baliho usaha mereka memajang gede-gede: Gratis Biaya Desain.  Tidak heran, masyarakat pun menganggap desain itu kerjaan ecek-ecek yang nggak ada harganya. “Alah, cuma klak-klik, atur hurup gitu aja kok.”
(Mungkin kamu sekilas melihat banner di sebelah kanan di blog ini: “Desain Grafis BUKAN Desain Gratis”. Di postingan berikutnya akan saya bahas tentang hal ini.)

Sekarang kembali ke lagu gratisan, saya bisa membayangkan para musisi yang sedang bekerja keras –sama seperti saya dan para desainer bekerja. Para musisi menulis lagu, membeli dan merawat instrumen, latihan berjam-jam, menyewa studio, dan membayar ahli mastering dan mixing untuk merekamkan musik mereka. Semua itu biayanya engga sedikit. Bahkan home-recording sederhana dalam bentuk akustik sekalipun tetap butuh kerja keras.
Dan semua jerih payah para musisi itu hilang dengan satu klik “Free download here”.

Banyak alasan yang dilontarkan para pengunduh –termasuk dulu saya: misalnya karena cuma pengin dengerin sampelnya saja sebelum membeli CD originalnya; karena hanya dipakai untuk pribadi gak akan dijual atau di-share lagi; karena males jalan ke toko musik atau karena memang gak ada toko musik di kotanya.
Alasan yang terakhir ini kemudian membuat para musisi mengedarkan dan menjual musiknya secara online, demi memanjakan pendengar musik yang tidak mau repot-repot. Maka muncullah IM:port, semacam digital music distribution resmi namun hanya khusus untuk RBT. Tentu saja hanya potongan chorus atau hook satu lagu. Kemudian, kita juga tentu masih ingat dengan layanan LangitMusik dari Telkomsel itu.

Ada juga yang lebih luas, layanan dari keluarga Apple; iTunes Store, di mana lagu-lagu dan klip-klip video bisa dibeli dengan mudah. Baik satu album, atau lagu satuan.

Nah, kalau di luar sana ada apple ~di sini ada layanan baru bernama MelOn. Dengan embel-embel Unlimited Music Experience, MelOn menawarkan streaming lagu dan  mengunduh mp3 dengan paket-paket yang variatif. Misalnya ada paket untuk mengunduh MP3, 10 lagu dengan biaya 14 ribu rupiah. Jika dihitung-hitung, ini cukup terjangkau. Karena satu lagu berarti cuma Rp 1400 rupiah. Tapi jika kita mengunduh satuan (bukan paket), satu lagu harganya sekitar 8000 rupiah. MP3 itu bisa dipakai tanpa batas waktu.

Menariknya, transaksi lagu di MelOn bukan dengan cara transfer ke rekening bank; atau memasukkan nomer visa kartu kredit. Proses transaksinya menggunakan pulsa kita. Jadi, di awal pendaftaran; kita diminta konfirmasi nomer henpon (khusus Telkomsel / Flexi) kemudian mendaftar di Melon. Setelah, itu biaya belanja yang ada di cart di Melon akan dibebankan ke pulsa kita. Cukup praktis.
Yang menarik lagi, MelOn juga mengadopsi iTunes yang menggunakan sync untuk memasukkan lagu-lagu hasil unduhan ke dalem henpon. Mereka bikin aplikasi bernama MelOn Player yang bisa dipakai buat download sekaligus memainkan streaming lagu. Interface-nya lumayan keren.

Selain bisa belanja lagu, si MelOn juga menantang kita untuk main game tentang khazanah musik Indonesia. Ngeselin, karena saya engga pernah bisa menjawab. Hahag. Di MelOn Ville ada tebak lirik lagu, kemudian trivia dan quiz-quiz ringan seperti siapa nama vokalis band Five Minutes, atau apakah judul single ST12 selain ‘Cari Pacar Lagi’. Ngeselin tapi bikin penasaran juga, soalnya ada hadiahnya. Ngoahaha. Coba deh!!

Layanan MelOn ini menarik, karena bisa menjadi cara alternatif untuk mengunduh lagu secara resmi dan legal. Dengan demikian, bisa menghargai jerih-payah para musisi lokal.

Atau kamu punya pendapat sendiri?
Btw, itu maskot melon mirip parampaa yah. Bulet, dan ijo gitu.
:-?

Sumber: Masova
lanjutin baca "MelOn, Layanan Musik (Gaya) Baru"

Message From A7X To Japanese Fans

日本のファンのみなさま
みなさんのために演奏できたことは 私たちにとってこの上ない栄誉でした。みなさんのエネルギーはすばらしくて こんなに嬉しく、楽しく演奏ができたことはかつてない経験でした。
また必ず日本に行きたいと心から思っています。
尊敬と愛をこめて。

To our fans in japan, It was an honor to play for you all. Your energy was incredible and made us proud. We cannot wait to return.
Much love and respect
A7X
lanjutin baca "Message From A7X To Japanese Fans"

Band Religi vs Band Metal Religius

Bulan ramadhan telah berjalan beberapa hari dan semenjak itulah dunia berubah menjadi dunia yang seolah-olah isinya hanya orang islam. Lihat saja mulai stasiun televisi, radio, industri rekaman, operator telepon selular, majalah dan tabloid berlomba-lomba menyuguhkan paket bernuansa Ramadhan. Bahkan artis-artis kita yang kemarin doyan pamer paha, belahan dada, dan tato sikut-sikutan ingin tampil di hadapan public mengenakan busana Muslimah layaknya bidadari berkerudung dari surga.

Bagaimana dengan band-band yang ada di Indonesia,mereka semua sama-sama berlomba mengsislamkan diri dengan berlomba-lomba mengeluarkan album yang bernafaskan religi. Lihat saja Ung*,Vage**z,Rad*a dan beberapa band cengeng lainnya semacam S**2 ikut meramaikan pasar Ramadhan lewat jalur musik tentunya. Mereka yang dulunya biasa berjingkrak-jingkrak diatas panggung mendadak ingin ber-Qasidah.

Fenomena lagu relegius ini membuahkan pertanyaan, apa perbedaan ketika kita mendengar lagu religi yang dilantunkan Bimbo, Emha Ainun Najib (Kyai Kanjeng), dibanding Pa*ha Ung* dan kawan-kawan? Jujur, ketika saya mendengar lagu Bimbo, Emha Ainun Najib, dan menonton film rekaman konser Kantata Takwa, dimana Iwan Fals (gondrong, telanjang dada tanpa jubah atau sorban putih) memuji-muji Sang Pemilik Alam dengan lirik-lirik yang memikat hingga membuat bulu kuduk ini meremang. Ada sensasi berbeda yang terasa menjalari tubuh ini ketika mendengar lagu-lagu mereka menyebut nama Tuhan,Ketimbang mendengar lagu religius Rad*a, Ung*, dan Vage**s, apa yang kita rasakan? Lirik tanpa kekuatan kata dan sempit makna. Yang tersisa hanya kepalsuan! “Menjual” nama Tuhan di pasaran sekadar memperkaya diri? Entahlah?

Tapi ada satu pengecualian yang saya rasakan berkaitan dengan fenomena Band-band religius. Ada satu nama band yang pantas di Acungin jempol berkaitan dengan lagu-lagu religinya. Mereka adalah PURGATORY,yup sebuah band metal yang notabene selalu berpenampilan sangar menggunakan topeng di setiap aksi panggungnya.Ternyata dibalik kesangaran penampilan dan musik mereka terkandung lirik yang cukup dalam dan sangat religius. Coba perhatikan beberapa lirik-lirik dari lagu mereka seperti penggalan lirik lagu Hypocrite berikut :

Tuhan jangan biarkan aku jatuh jauh kelembah nista yang semakin dalam.
Jangan biarkan aku terkurung dalam kehinaan dan kemunafikan.
Aku hina dan kotor serta tak pantas masuk kedalam surga Mu.
Ku juga lemah dan tak tahan akan panasnya api neraka Mu.

Setau saya itu adalah salah satu doa dari kaum sufi dalam buku yang pernah saya baca (itu kalo gak salah lo). Bahkan ada juga liriknya yang di ambil dari Al Quran, salah satunya surat Ar Rahman ayat 13. Salah satu keistimewaan dari band ini adalah mereka rutin mengadakan pengajian 2 kali dalam seminggu (kurang religius gimana coba?). Yang jelas saya salut buat PURGATORY mereka tetep eksis di dunia UNDERGROUND (metal) tapi tetep tidak meninggalkan sisi religi mereka sebagai manusia yang mempunyai agama dan tuhan. Dan mereka juga tidak selalu menunggu moment ramadhan buat mengeluarkan album religius seperti trend-trend band cengeng yang lain. Ya semoga aja buat band-band-cengeng itu mereka memang bener-bener tulus mengeluarkan album religi sebagai jalan mendekatkan diri pada yang kuasa,bukan semata mengikuti trend dengan meraup keuntungan.

Allah maha tahu……..

Buat yang belom tau Purgatory, nih gaan:
Ini juga ada photo Purgatory live at Java Rockin Land di ancol gan:






Myspace: http://www.myspace.com/purgatorymogsaw

Gimana gan? serem serem tampangnya yaa gan.. tapi jangan dilihat dari luar bro, liat dalamnya, arti dari liriknya yang bermakna dalam.. band metal gak selalu identik dengan dunia kegelapan bro.

sumber : thread Kaskus
lanjutin baca "Band Religi vs Band Metal Religius"

Gambaran Neraka Versi Avenged Sevenfold

Avenged Sevenfold sudah meluncurkan album baru, nah di dalam album barunya itu ada lagu yang judulnya Burried Alive, yang krennya dari video clip-itu adalah, video clip-nya itu seperti gambaran neraka, coba saja lihat video clip-nya dibawah ini :
lanjutin baca "Gambaran Neraka Versi Avenged Sevenfold"

Rincian Album Baru Avenged Sevenfold “Nightmare”

Wawancara Avenged Sevenfold di HardDrive Radio, dan berikut ini merupakan hasil dari wawancara tersebut.

Dalam wawancara itu Avenged Sevenfold diwakili oleh M. Shadows dan Synyster Gates. Album yang diberinama “Nightmare” tersebut akan segera dirilis dimana proses mixing dibantu oleh Andy Wallace.

Album tersebut didedikasi kan kepada The Rev.Yang menjadi sorotan adalah lagu berjudul “Fiction” (judul yang diberikan oleh The Rev sendiri) dan lagu pertama berjudul “Death”, itu adalah lagu terakhir yang dia tulis dan saat menyerahkan lagu tersebut dia mengatakan “Itu saja” dan itu merupakan lagu terakhir untuk proses rekaman ini. Tiga hari kemudian dia meninggal.

Sebagian besar lagu sadah selesai di mixing oleh Andy Wallace. Untuk video wawancaranya akan menyusul dilain waktu.

The new album, “Nightmare,” is dedicated to his memory and although it’s not exactly a concept album, it does center around The Rev. The eeriest thing about it is there is a song on the album called “Fiction” (a nickname The Rev gave himself) which started out with the title “Death.” And the song was the last song The Rev wrote for the album, and when he handed it in, he said, that’s it, that’s the last song for this record. And then 3 days later, he died. The guys have been in town mixing the album and are almost half completed with Andy Wallace. Meanwhile, watch for a video interview with Matt on our website, coming soon


lanjutin baca "Rincian Album Baru Avenged Sevenfold “Nightmare”"

James Owen Sullivan a.k.a “The Rev” Tewas


Kabar duka menaungi dunia musik internasional.JIMMY “THE REV” SULLIVAN sang penggebuk drum dari band avenged sevenfold telah tiada.James Owen Sullivan a.k.a “The Rev”,nama lengkapnya meninggal dunia pada usia 28 tahun.Ini merupakan kabar duka yang sangat mengejutkan buat para fans Avenged Sevenfold di seluruh dunia.Band yang hits dengan lagu ‘Dear God’ ini harus kehilangan Sang Drummer James Owen Sullivan a.k.a “The Rev”.The Rev panggilan akrabnya meninggal secara tiba-tiba. Avenged Sevenfold pun berduka,lewat situs resminya avengedsevenfold.com mereka berucap duka:

It is with great sadness and heavy hearts that we tell you of the passing today of Jimmy “The Rev” Sullivan. Jimmy was not only one of the world’s best drummers, but more importantly he was our best friend and brother. Our thoughts and prayers go out to Jimmy’s family and we hope that you will respect their privacy during this difficult time.

Jimmy you are forever in our hearts.

We love you.

M Shadows, Synyster Gates, Zacky Vengeance and Johnny Christ.
lanjutin baca "James Owen Sullivan a.k.a “The Rev” Tewas"
 
Text Back Link Exchange
+ Follow This Blog